Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2017

TERBONGKAR ALASAN MUALAF SERING BERBOHONG

Masalah pindah keyakinan atau agama itu adalah hal yang biasa. Hal itu merupakan hak azasi setiap manusia. Tidak ada yang melarang. Akan tetapi, ada hukuman bagi orang yang murtad. Bagaimana jika orang islam yang murtad. Selain hukuman di masa depan, hukuman langsung pun dapat dikenakan. Yang terkenal adalah dibunuh. Hal ini didasarkan pada sabda Nabi Muhammad, “Siapa saja yang mengganti agamanya, maka hendaklah kalian bunuh dia.” (HR al-Bukhari, no. 6922). Jadi, umat islam lainnya diperbolehkan membunuh umat islam yang telah murtad. Selain itu, tempat bagi orang murtad adalah neraka (QS Al-Baqarah: 217).

SEBUAH KEBENARAN YANG TERBUKTI

Yesus, dalam Injil, sudah menyatakan bahwa tidaklah mudah untuk menjadi murid atau pengikut-Nya. Orang harus memikul salibnya setiap hari. Dengan kata lain, orang musti menderita. Dan tentang penderitaan ini juga Yesus sudah menegaskannya. “Karena Aku, kamu akan dibenci, disiksa dan dianiaya bahkan dibunuh,” sabda Yesus, yang dapat dibaca dalam Injil.

ISLAM MEMBAWA UMAT KEMBALI KE TRADISI YAHUDI

Musa, Yesus dan Muhammad adalah tiga tokoh penting dalam tiga agama besar dunia, yaitu Yahudi, Kristen dan Islam. Ketiga agama itu dikenal dengan istilah Agama Samawi. Dapat dikatakan bahwa Musa, Yesus dan Muhammad merupakan peletak dasar religiositas tiga agama tadi. Musa sebagai peletak dasar bagi agama Yahudi, Yesus Kristus bagi kekristenan, dan Muhammad bagi agama Islam. Akan tetapi, tiga agama ini menyatu pada sosok Abraham.

KETURUNAN ISMAIL DAN KELEDAI LIAR

Islam, Yahudi dan Kristen dikenal sebagai agama Samawi. Dari etimologinya, kata   samawi   (kata adjektif) memiliki arti “berhubungan dengan langit”. Jika ditambahkan dengan kata   agama,   menjadi agama samawi, maka dapat dimengerti sebagai agama dari langit. Hal ini didasarkan pada keyakinan bahwa agamanya dibangun berdasarkan wahyu Allah melalui para malaikat (dari langit) dan diteruskan oleh para nabi.

CATATAN KRITIS BUKU SEJARAH TEROR

Tanggal 30 Desember 2013 lalu saya membeli buku “SEJARAH TEROR: Jalan Panjang Menuju 11/9” di Toko Buku Kanisius, Yogyakarta. Buku ini ditulis Lawrence Wright    dengan mewawancarai langsung pelaku-pelaku sejarah tersebut, baik dari pihak teroris, Arab maupun Amerika. Ada lebih dari 500 narasumber yang diwawancarai. Karena itu benar apa yang dikatakan   The Wall Street Journal   bahwa buku ini “Didasari riset yang mendalam...”.

SEJARAH TEROR: Jalan Panjang Menuju 11/9

Liburan Natal dan Tahun Baru yang lalu (23 Des – 8 Jan) saya ke Yogyakarta. Sudah menjadi kebiasaan saya, kemana pun pergi, saya selalu membawa buku bacaan sebagai teman perjalanan. Dalam liburan ini buku yang saya baca adalah KUDETA MEKKAH (ulasan bukunya lihat   di sini ). Dan kebiasaan saya juga adalah menyambangi toko buku untuk mencari buku. Salah satu toko buku yang saya kunjungi adalah Toko Buku Kanisius.

INI ALASAN GEREJA DIJAGA PASCA TRAGEDI TOLIKARA

Hari raya Idul Fitri tahun ini adalah hari raya yang sangat memalukan bagi Bangsa Indonesia, khususnya umat Kristen. Di saat umat islam sedang menjalankan shalat Id, untuk menyambut hari raya Idul Fitri, terjadilah penyerangan. Salah satu korbannya adalah mushala, tempat umat islam biasa bersembahyang. Mushala itu dibakar (atau terbakar?).

CARA BARU MELIHAT MASALAH ISRAEL DAN PALESTINA

Perang antara Palestina dan Israel memang sudah berlangsung cukup lama. Akan tetapi ada banyak orang menyikapi keliru persoalan tersebut, khususnya rakyat Indonesia. Ketika terjadi konflik antara Palestina dan Israel, dengan sangat mudah kita mengkalimnya sebagai konflik agama: Islam   vs   Yahudi. Karena itu banyak demo yang mengutuk tindakan Israel dengan menggunakan atribut keagamaan.

PERANG SUCI: Kisah Detail Perang Salib, Akar Pemicunya dan Dampaknya Kini

Fenomena kekerasan dengan mengatas-namakan agama dan Tuhan menjadi suatu keprihatinan tersendiri bagi Karen Armstrong. Aksi terorisme dan fundamentalisme agama menjadi biang banyak perang di belahan bumi ini, tak terkecuali Israel-Palestina. Keprihatinan Karen Armstrong atas fenomena ini dituangkan dalam buku-bukunya seperti   Jerusalem: One City, Three Faiths   (1996),   Battle for God   (2000) dan juga   Holy War: The Crusades and Their Impact on Today’s World.