Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2017

AGAMA ATAU ORANGTUA YANG BERPERAN DALAM DIRI ANAK?

Gambar
John Locke, filsuf berkebangsaan Inggris, yang hidup pada abad XVII, pernah mengembangkan pemikiran bahwa manusia terlahir seperti kertas putih polos. Putih di sini selalu diasosiasikan dengan baik, suci dan benar (dalam arti tertentu juga tanpa dosa). Ini dikenal dengan istilah  tabula rasa . Dalam perjalanan waktu kemudian muncullah tulisan atau coretan-coretan pada kertas tersebut. Dan yang paling berperan dalam coretan tersebut adalah orangtua.

TERNYATA ALLAH BISA KELIRU

B agi orang yang suka akan ilmu alam tentu sudah tak asing lagi dengan teori geosentris dan teori heliosentris. Sekarang ini dunia mengakui kebenaran teori heliosentris. Teori ini telah menggantikan teori sebelumnya, yaitu teori geosentris. Namun, selama ini dunia hanya tahu bahwa permasalahan teori heliosentris hanya melibatkan Gereja Katolik saja. Seolah-olah konflik seputar teori ini hanya terjadi antara Gereja Katolik dan dunia Ilmu Pengetahuan yang diwakili oleh Galileo Galilei.

TERNYATA SETAN DAN IBLIS ADA DI SORGA

Sorga adalah sebuah istilah yang dipakai dalam dunia keagamaan. Semua agama mempunyai istilah tentang sorga. Umumnya agama-agama melihat sorga sebagai suatu tempat di alam akhirat yang dipercayakan untuk umat yang semasa hidupnya di dunia berbuat kebaikan sesuai ajaran agamanya. Dengan kata lain, bisa dikatakan bahwa sorga merupakan imbalan atau pahala atas amal baik yang telah dilakukan manusia selama hidupnya di dunia.

CARA PANDANG POSITIP KE DALAM NEGATIF KE LUAR

Tak sedikit orang islam punya pandangan negatif terhadap kekristenan. Ketika mereka melihat beberapa ajaran kristen, selalu mereka melihatnya dengan cara pandang yang negatif. Memang banyak juga orang kristen yang melakukan hal ini terhadap agama islam. Akan tetapi ada sedikit perbedaan.

SURAH TĀHĀ: 7 DAN TOA

Masih segar diingatan kita kerusuhan di Tanjung Balai Asahan yang mengakibatkan   sekitar 6 rumah ibadah rusak. Rumah-rumah ibadah yang dirusak adalah vihara dan kelenteng. Selain rumah ibadah, massa bringas, yang semuanya semuanya umat islam, merusak juga beberapa properti pribadi warga. Peristiwa ini terjadi di penghujung bulan Juli 2016.