Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2019

PUASA TAPI KEBUTUHAN MENINGKAT

Fenomena yang sering terjadi di masa bulan puasa ini, atau biasa juga dikenal dengan bulan ramadhan, adalah melambungnya harga-harga barang di pasar. Para ibu rumah tangga pada mengeluh. Dan akhirnya semua pihak saling menuding. Ada yang mengatakan pemerintah tidak becus mengurus negara. Ada yang menuduh pedagang bermain; mereka sepertinya menari di atas derita orang lain. Dan sekali lagi, ujung-ujungnya ibu rumah tangga yang menderita, bukan hanya yang muslim, tapi juga umat agama lainnya.

YANG ANEH PADA BULAN RAMADHAN

Bulan Ramadhan dikenal juga sebagai bulan puasa. Sepanjang bulan ramadhan ini, umat islam wajib menjalani ibadah puasa. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, puasa berarti menghindari makan, minum dan lain sebagainya dengan sengaja. Wikipedia mengartikannya sebagai tindakan sukarela dengan berpantang dari makanan, minuman atau keduanya untuk periode waktu tertentu. Dengan kata lain, menolak dari semua makanan dan cairan untuk periode tertentu. Dalam bahasa Arab, puasa itu disebut dengan kata  shoum,  yang artinya menahan diri. Menahan diri dari apa? Salah satunya adalah makanan dan minuman.

PERSOALAN KLASIK DI BULAN RAMADHAN

Tidak lama lagi umat muslim akan memasuki bulan suci ramadhan sebagai persiapan menyambut Hari Raya Idul Fitri. Dalam bulan ramadhan atau bahkan menjelang bulan ramadhan, berita tetap yang selalu menghiasi semua media massa adalah realitas kenaikan harga-harga kebutuhan pokok. Setiap kali menjelang dan sepanjang bulan ramadhan kita selalu melihat, menyaksikan dan mendengar bahwa harga-harga barang, terlebih barang sembako, naik dari biasanya. Kenaikan ini malah berdampak juga pada orang-orang yang sama sekali tidak bersentuhan dengan bulan ramadhan.