Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2019

INI ALASAN MUI AGAR KASUS USTADZ ABDUL SOMAD TIDAK SAMPAI KE RANAH HUKUM

Ada yang menarik di dalam pusaran permasalahan yang dihadapi oleh Ustaz Abdul Somad (UAS), yang sedang menghadapi tuntutan penghinaan agama atas ceramah keagamaan yang diberikannya 3 tahun lalu di sebuah masjid di Pekanbaru. Yang menarik di sana adalah kehadiran Majelis Ulama Indonesia (MUI), sebagai otoritas islam di Indonesia. MUI tidak hanya terkesan membela UAS, tetapi berusaha agar kasus yang menimpa UAS tidak sampai ke ranah hukum.

INI YANG HARUS DIKETAHUI UMAT ISLAM SOAL KASUS USTADZ ABDUL SOMAD

Kajian islam Ustaz Abdul Somad (UAS) tentang salib orang Kristen, secara khusus katolik, dimana videonya menjadi viral di jagat media sosial, berbuntut tuntutan dari segelintir umat kristiani, baik katolik maupun protestan. Orang-orang ini menilai bahwa UAS telah melakukan penistaan agama Kristen. Karena itu, mereka meminta supaya kasus ini segera diselesaikan di pengadilan, sama seperti dahulu ketika umat islam memperkarakan Basuki Tjahaya Purnama (BTP). Namun bukan lantas berarti tuntutan mereka ini sebagai aksi balas dendam atas apa yang dialami BTP. Aksi tersebut hendak membuktikan apakah benar negara Indonesia ini adalah negara hukum, dimana semua orang sama di muka hukum.

KASUS USTAZ ABDUL SOMAD: PUNCAK GUNUNG ES PENISTAAN AGAMA

Pada tahun 2016, Ustaz Abdul Somad (UAS) mengadakan ceramah keagamaan (tausiyah) di Masjid Annur di Pekanbaru. Saat itu ada seorang wanita mengungkapkan perasaannya ketika melihat salib. Menyikapi persoalan yang diungkapkan wanita itu Sang Ustaz memberikan jawaban, dan dalam jawaban itu terlontar pernyataan “di salib itu ada jin kafir” dan “di dalam patung itu ada jin kafir.” Tanpa disangka, ternyata ada orang yang mem-video-kan acara itu, dan mem- posting -nya di media sosial tahun ini sehingga menjadi viral.