Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2017

PERBEDAAN MUHAMMAD DAN YESUS

Suatu hari seorang wanita yang telah melakukan perzinahan dibawa ke hadapan Muhammad oleh sekelompok orang. Mereka bertanya padanya, ”Apa yang harus kami perbuat padanya?” Muhammad menjawab, ”Pergilah. Bawa dia kembali setelah dia melahirkan bayinya.” Jadi mereka membawa wanita tersebut kembali menghadap Muhammad setelah bayinya lahir. Mereka mempertanyakan lagi apa yang harus dilakukan terhadap wanita itu. Muhammad menjawab, ”Biarkan dia pergi dan menyusui anak itu. Bawa dia kembali setelah anak itu berumur dua tahun.”

ISLAM MENYAJIKAN KEKRISTENAN PALSU KEPADA UMATNYA

Saya lahir dan dibesarkan di Mesir, jantung dunia Islam dan Arab. Selama hidup di Mesir saya mendengar tentang kekristenan berasal dua sumber, yaitu dari Al-Azhar dimana saya belajar Islam dan agama lain, dan dari keluarga saya, tetangga, lingkungan dan media masa. Kedua sumber itu menyajikan kekristenan palsu, bukan kekristenan sejati yang saya temukan sejak bertemu Tuhan Yesus Kristus. Mereka tidak menyajikan kekristenan seperti yang diketahui dan dipercayai orang Kristen. Mereka menyajikan kekristenan seperti apa yang digambarkan oleh ayat-ayat Al-Quran dan pengajaran Islam. 

TERNYATA IMAN BISA DIBELI DENGAN UANG

Tulisan ini jauh dari niat untuk menjelek-jelekkan agama tertentu. Ini hanyalah ungkapan keprihatinan pada suatu peristiwa. Dari keprihatinan ini lahirlah sebuah refleksi. Refleksi adalah ibarat bercermin. Siapa saja bisa bercermin pada kaca yang sama, karena yang dilihat adalah diri sendiri. Berawal dari Cerita

KENAPA JENASAH PENDUKUNG AHOK TIDAK BOLEH DISHOLATI? iNI DIA JAWABANNYA

Di sela-sela kampanye Pilgub DKI Jakarta lalu, ada satu peristiwa unik yang menggelitik nalar dan hati nurani saya. Peristiwa itu adalah penolakan untuk menshalatkan jenazah orang yang mendukung calon Gubernur Petahana, Basuki Tjahaya Purnama, atau yang biasa disapa Ahok. Peristiwa ini hadir dalam dua kejadian, yaitu menolak jenazah Hindun bin Raisan (77 tahun) dan Ulfie Supiati binti Muhammad Undu (73 tahun), serta munculnya spanduk-spanduk yang berisi ajakan untuk tidak menshalatkan jenazah orang yang memilih Ahok.