KASUS USTAZ ABDUL SOMAD: ADA JIN KAFIR DI KANTOR MUI
Dalam
ceramah keagamaan di salah satu masjid di Pekanbaru, yang membuat heboh, Ustaz
Abdul Somad mengatakan bahwa malaikat tidak masuk ke dalam rumah jika di
dalamnya ada simbol patung. Lebih lanjut UAS mengatakan ada jin kafir di
patung. Pernyataan ini dikatakan sebagai aqidah islam. Apa dasarnya?
Aqidah
itu ada dalam hadis sahih Muslim. Sebenarnya bukan hanya patung yang
menghalangi malaikat masuk ke dalam rumah, tetapi juga gambar atau foto.
Berikut ini kita tampilkan kutipan hadis tersebut (diambil dari spoken Islamic center).
HS
Muslim 24: 5246, “…. for
we (angels) do not enter a house in which there is a dog or a picture.” Perkataan
ini berasal dari Malaikat Gabriel dan ditujukan kepada Nabi Muhammad.
HS
Muslim 24: 5248, “He
said: Yes, but we do not enter a
house in which there is a dog or a picture.” Kata “He” di sini merujuk pada
malaikat Gabriel.
HS
Muslim 24: 5249, “Angels
do not enter a house in which there is a dog or a picture.” Ini merupakan
kutipan kata-kata Nabi Muhammad yang dilaporkan Abu Talha.
HS
Muslim 24: 5250, “Angels
do not enter a house in which there is a dog or a statue.” Ini merupakan
perkataan Nabi Muhammad yang dilaporkan oleh Abu Talha. Mungkin inilah yang
dijadikan dasar aqidah islam dalam ceramah keagamaan UAS.
HS
Muslim 24: 5254, “Angel
do not enter a house in which there is a picture or a portraits.” Ini
merupakan perkataan Nabi Muhammad sebagaimana dilaporkan Abu Talha Ansari.
HS
Muslim 24: 5266, “He
then said: Angels do not enter a house in which there is a picture.” Kata
“He” di sini merujuk pada Nabi Muhammad.
Dari
kutipan hadis di atas, kita dapat melihat ada 4 elemen yang menghalangi
malaikat Tuhan masuk ke dalam rumah. Malaikat adalah utusan Allah yang membawa
pesan Allah kepada umat manusia. Keempat elemen itu adalah anjing (dari 6
kutipan itu, anjing 4 kali disebut); gambar (dari 6 kutipan, gambar disebut
sebanyak 5 kali); patung dan potret (masing-masing hanya sekali saja disebut).
Mari
kita fokus pada 3 elemen, yaitu patung, foto dan gambar. Hadis memang tidak
menjelaskan patung, gambar dan potret seperti apa yang menghalangi malaikat
masuk ke dalam rumah. Akan tetapi, secara umum orang tentu sudah paham apa itu
patung dan apa yang dimaksud dengan gambar. Soal potret, umumnya orang memahaminya
dengan foto. Kamus Besar Bahasa Indonesia memberi definisi potret: (1) gambar
yang dibuat dengan kamera; foto; (2) gambar, lukisan.
Jika
di dalam patung ada jin kafir, maka harus pula dikatakan dalam gambar dan foto
juga ada jin kafir. Jika pelarangan patung merupakan aqidah islam, maka logis
jika dikatakan bahwa gambar dan foto juga dilarang. Dasarnya karena berasal
dari sumber yang sama, yaitu hadis, yang mengutip perkataan Nabi Muhammad.
Bagaimana mungkin perkataan nabi yang satu dijadikan aqidah sementara yang lain
dihilangkan.
Ketika
dihadapkan pada tuntutan penistaan agama, Ustaz Abdul Somad membela diri bahwa
dirinya hanya mengajarkan aqidah islam. Ceramah keagamaan yang dilakukan
semata-mata untuk menegakkan aqidah islam. Dengan kata lain, lewat penegakkan
aqidah itu, umat islam tidak menyimpan patung di rumahnya. Hal yang sama juga,
umat diajak untuk tidak menyimpan gambar atau foto di rumahnya. Menjadi
persoalan, apakah umat islam sudah menegakkan aqidah islam?
Jangankan
umat awam, yang ahli saja belum tentu melaksanakan aqidah islam. Mari kita
masuk ke kantor MUI. Gambar-gambar berikut ini memberikan bukti.
Dari
foto-foto di atas terlihat jelas ada foto presiden dan wakil presiden (potret)
dan juga patung Garuda Pancasila. Karena itu, dapatlah dikatakan ada jin kafir
di kantor pusat Majelis Ulama Indonesia. Bagaimana mungkin UAS berteriak
menegakkan aqidah agar umat tidak menyimpan patung (dan juga foto) sementara di
kantor MUI ada benda-benda dilarang itu.
Komentar
Posting Komentar