REKA ULANG MUHAMMAD DAN ISLAM
Agama islam merupakan salah satu agama terbesar di dunia. Sekalipun terpecah-pecah ke dalam banyak aliran, dimana antara satu dengan lainnya sering berbeda pandangan, malah bermusuhan, namun semuanya tetap satu dalam satu label, yaitu ISLAM. Dan agama islam tidak bisa dipisahkan dari nabi Muhammad. Sekalipun umat islam mengakui dan menghormati juga nabi-nabi lain, seperti Adam, Nuh, Musa, Abraham, Daud, Isa, dll, namun tidak ada pengakuan dan penghormatan yang sebesar nabi Muhammad SAW. Dapat dikatakan, tidak ada islam tanpa nabi Muhammad SAW.
Tulisan ini berusaha mereka ulang kehidupan nabi Muhammad. Dari dia-lah lahir agama islam. Dalam reka ulang ini tidak akan dipaparkan detail kehidupan nabi Muhammad SAW; hanya garis besarnya saja. Dari reka ulang ini pembaca dapat mengetahui dan sekaligus menyimpulkan sendiri hal-hal penting terkait agama islam.
01.
Muhammad adalah seorang
yatim piatu. Sejak kelahirannya, dia sudah ditolak oleh kaum keluarganya. Ia
akhirnya dibesarkan oleh seorang wanita Badui. Pada umumnya, secara psikologis,
penolakan sejak masa kecil bisa membentuk gangguan kepribadian. Karena itu,
bukan tidak mungkin penolakan itu membekas dalam kepribadian Muhammad di
kemudian hari. Selain itu, gaya hidup suku Badui juga akan berpengaruh dalam
hidup Muhammad. Umumnya orang Badui dikenal suka merampok, selain mempunyai
gaya hidup sederhana dan pekerja keras.
02.
Jauh sebelum Muhammad lahir,
sudah ada banyak agama berkembang di Jesirah Arab. Ada Hindu, Zoroaster, Yahudi,
termasuk agama Kristen juga sudah ada. Namun, agama Kristen yang ada waktu itu
berasal dari aliran Nestorian. Aliran ini sudah dinyatakan sesat, karena
ajarannya tidak seperti apa yang diajarkan agama Kristen kala itu. Sementara
itu, Kabah menjadi pusat penyembahan berhala. Di sana ada sekitar 360 patung. Sekalipun
ada orang Yahudi dan Kristen, tidak ada pemahaman bahwa kabah itu adalah makam
Abraham.
03.
Pengalaman ditolak
menumbuhkan keinginan untuk menjadi pusat perhatian. Setelah kembali ke Mekkah
(dari lingkungan Badui), Muhammad mulai mencari dasar untuk menjadi pusat
perhatian. Dia akhirnya menemukan dasarnya pada agama, yang berpusat pada kabah.
Dan kebetulan juga sukunya sedang dalam pencarian jati diri religiositas.
04.
Muhammad menjadi pesuruh
Khadijah, seorang janda kaya yang berprofesi sebagai pedagang sebelum akhirnya
menjadi suami. Muhammad sering mengikuti Khadijah dalam berdagang. Di sini dia
banyak berkenalan dengan agama-agama lain, dan semua bahan itu direkam dalam
ingatannya. Setelah dirasa cukup, dia pergi ke gua Hira untuk “bersemedi”,
untuk menyusun rencananya. Muhammad menemukan jalan untuk menjadi pusat
perhatian dengan dasar agama melalui peran nabi.
Karena itulah, dia berusaha untuk “mengarang” cerita yang membuat orang
berkesimpulan bahwa dia adalah nabi. Selain itu juga, dia berusaha untuk
menampilkan diri sebagai nabi.
05.
Setelah mendapatkan
pengakuan sebagai nabi, Muhammad mulai mencari pengikut (anehnya, orang yang
pertama kali menyatakan Muhammad sebagai nabi, tidak menjadi pengikutnya).
Muhammad tidak hanya menyasar ke kaumnya saja, melainkan juga kaum Yahudi dan
Kristen. Karena itulah, warta-warta yang dia sampaikan kebanyakan terkait
dengan kisah-kisah Alkitab, yang sudah familiar bagi orang Yahudi dan Kristen.
Hanya sayangnya, warta yang disampaikan Muhammad, dengan mengatas-namakan wahyu
Allah SWT, tidak berterima di hati orang Yahudi dan Kristen. Setidaknya ada 3
alasan penolakan itu: (1) orang
Yahudi dan Kristen mempunyai standar dalam menentukan seseorang sebagai nabi,
dan itu tidak ditemukan dalam diri Muhammad; (2) tidak ada yang baru dalam warta Muhammad, malah (3) ada banyak pertentangan dengan
tradisi Yahudi dan Kristen.
06.
Karena orang Yahudi dan
Kristen menolak untuk mengikuti Muhammad, maka pengikutnya kebanyakan berasal
dari kaumnya sendiri. Hal ini bisa dipahami karena orang Arab belum memiliki
tradisi agama, nabi dan juga kitab suci. Mereka tidak punya pembanding.
Ditambah juga dengan semangat sukuisme dan kerinduan memiliki agama sendiri,
maka dengan mudah mereka menerima Muhammad sebagai nabi dan perkataan-perkataan
yang disampaikan sebagai wahyu Allah.
07.
Tidak semua orang Arab
menerima Muhammad. Banyak orang Arab menghina dan terus menyingkirkannya. Sekali
lagi Muhammad mengalami penolakan dari kaumnya. Muhammad sudah terbiasa dengan
penolakan. Dan karena ingat perannya sebagai nabi, maka Muhammad benar-benar
menampilkan diri sebagai nabi. Karena itu, Muhammad menghadapi kekasaran dan
kekerasan orang dengan sikap lemah lembut, dan dia mengajak pengikutnya berbuat
seperti itu. Semua ini bertujuan untuk semakin meyakinkan orang bahwa dia
adalah nabi.
08.
Muhammad dan kelompoknya
terus mendapat tekanan. Demi keselamatan visi dan misinya, yang dipermukaan
terlihat sebagai keselamatan para pengikutnya, kelompok Muhammad ini akhirnya
mengungsi. Inilah yang dikenal dengan hijrah. Mereka akhirnya terdampar di
Madinah. Sekilas keputusan hijrah ini demi keselamatan pengikutnya, namun jika
ditelaah lebih dalam akan terlihat juga kepentingan Muhammad. Keselamatan
pengikutnya adalah juga kepentingannya. Muhammad butuh orang untuk mendengarkan
dan mengikuti apa yang dikatakannya. Jika orang ini tidak ada maka tidak ada
juga yang akan memperhatikan dia, padahal kebutuhan mendesaknya adalah
diperhatikan.
09.
Di Madinah, selain suku
asli, ada juga orang Yahudi dan Kristen. Sama seperti di Mekkah, agama Kristen
yang ada di Madina merupakan aliran Nestorian, yang sudah divonis sesat. Selain
berdagang, kebanyakan penduduknya bermata-pencaharian sebagai petani.
10.
Muhammad berusaha menarik
orang Yahudi dan Kristen menjadi pengikutnya. Namun yang diterimanya adalah
penolakan. Dasarnya sama seperti penolakan yang dilakukan saudara-saudara
mereka di Mekkah. Sementara suku asli dengan mudah menerima Muhammad. Karena
merasa menang jumlah, maka Muhammad mulai bersikap sinis terhadap orang Yahudi
dan Kristen. Yang awalnya mereka dikenal sebagai kaum ahlul kitab, kini kedua kelompok ini dicap sebagai kafir. Dan
Muhammad terus mencari celah untuk menyingkirkan mereka.
11.
Setelah jumlah pengikutnya
banyak, dan mereka semua sudah yakin akan kenabian Muhammad, maka dia mulai
menampilkan peran lain, yaitu sebagai pemimpin.
Peran pemimpin ini dibutuhkan untuk memperhatikan kebutuhan hidup pengikutnya
agar mereka tidak meninggalkannya. Sekedar diketahui, pengikut yang berasal
dari Mekkah, umumnya tidak punya ketrampilan dalam bertani dan berdagang. Tapi
Muhammad harus memenuhi kebutuhan mereka jika tidak mau ditinggalkan. Karena
itulah, Muhammad memimpin mereka merampok. Ketrampilan ini ada dalam diri
Muhammad karena dia dibesarkan oleh suku Badui. Ternyata cara ini menjadi daya
tarik sendiri bagi orang lain untuk menjadi pengikut Muhammad. Mereka melihat,
apa yang dilakukan kelompok Muhammad lebih cepat mendatangkan hasil ketimbang
bertani. Karena itu, jumlah pengikutnya semakin bertambah banyak.
12.
Ketika, secara de facto kelompok Muhammad menguasai
Madinah, peran Muhammad pun tidak lagi hanya sebatas pemimpin, tetapi juga penguasa. Dengan peran barunya ini,
Muhammad mulai menyingkirkan setiap orang yang tidak mau mengikuti kemauannya,
dan juga yang suka mengkritiknya. Maka, dimulailah pembunuhan dan/atau
pemusnahan massal. Sikap ini bertolak belakang dengan sikapnya yang lemah
lembut dan anti kekerasan ketika masih di Mekkah. Perbedaan sikap ini terlihat
juga dalam warna wahyu yang turun di Mekkah dan di Madinah. Peran penguasa juga
terlihat ketika dia menikahi setiap wanita yang disukainya, bahkan termasuk
anak kecil usia 6 tahun. Selain itu, peran penguasa Muhammad terlihat juga pada
wewenang menentukan seseorang masuk sorga atau neraka serta menentukan
pembatalan doa yang disebabkan beberapa hal sesuai keinginan Muhammad.
13.
Karena target Muhammad ingin
menguasai Kabah, maka dimulailah perjuangan, baik melalui cara halus (merusak
jalur perdagangan menuju Mekkah) maupun cara kasar sepeti perang. Dalam perang
ini pengaruh keagamaan begitu kuat. Bagi Muhammad dan pengikutnya, perang-perang
tersebut berdasarkan persetujuan, bahkan perintah Allah SWT. Dan untuk
membangkitkan semangat perjuangan, Muhammad, menggunakan mulut Allah SWT,
menjanjikan sorga dengan bidadari cantik dan juga gadis montok yang siap
memuaskan hasrat mereka. Dan ketika berhasil menguasai Mekkah, Muhammad
benar-benar tampil sebagai penguasa. Sebagai penguasa, Muhammad telah berhasil
mewujudkan obsesinya. Tidak ada orang Arab yang menolaknya (karena yang
menentang berarti mati). Malahan dia menjadi pusat perhatian. Selalu ada yang
mengikutinya, entah itu perkataan, perbuatan, gaya hidup maupun sikapnya;
selalu saja akan ada yang membelanya jika ada yang menghinanya.
DEMIKIANLAH
13 garis besar kehidupan Muhammad. Dari sanalah lahir agama islam. Seperti
dikatakan, agama islam tak bisa dipisahkan dari Muhammad. Hal ini bisa dilihat
dalam kalimat syahadat, yang menjadi salah satu kewajiban islam. Setiap orang
yang mau memeluk islam dan setiap umat islam wajib mengucapkan kalimat syahadat
tersebut. Memisahkan islam dan Muhammad hanyalah akan menghasilkan “agama zombie”, agama tanpa spirit.
Sekalipun dalam islam diajarkan juga tentang Adam, Nuh, Musa dan Abraham, namun
spirit Muhammad begitu dominan bagi kehidupan umat islam. Setiap umat islam
terpanggil untuk menghidupi perkataan, perbuatan, sikap bahkan gaya hidup
Muhammad.
Dari
13 poin reka ulang tersebut, dengan bantuan penalaran, kita dapat menemukan
beberapa hal penting. Pertama, akar kepribadian Muhammad ada pada kisah penolakan waktu masih
kecil. Penolakan itu membuat Muhammad berambisi tidak ingin ditolak lagi. Dia
mau menjadi pusat perhatian. Jejak ini masih ditemui pada ajaran islam seperti
kalimat syahadat serta sanksi bagi yang menghinanya. Kedua, salah satu kebiasaan suku Badui yang mempengaruhi dan membentuk
diri Muhammad adalah kebiasaan suka merampok. Kebiasaan inilah yang
dipraktekkan Muhammad ketika berada di Madina. Ketiga, kekristenan yang diterima Muhammad bukan
dari kekristenan yang benar tetapi dari aliran sesat. Karena itulah, tak heran
jika akhirnya islam menyajikan kekristenan yang palsu. Keempat, Muhammad adalah manusia biasa yang
punya keterbatasan daya ingat. Karena memorinya terbatas maka Muhammad tidak
bisa mengingat semua bahan dari agama-agama lain secara persis. Karena itulah,
dalam pewartaannya ada banyak wahyu yang dikarangnya bertentangan satu sama
lain dan bertentangan dengan tradisi-tradisi yang sudah ada, seperti tradisi
Yahudi dan Kristen. Kelima, selain
terbatasnya kemampuan daya ingat, dapat dipastikan Muhammad tidak punya
kemampuan refleksi. Ketidak-mampuan
ini ternyata turun juga kepada para pengikutnya hingga kini.
Apa
yang dapat disimpulkan dari reka ulang peristiwa hidup Muhammad ini? Pesan apa
saja yang didapat darinya?
Seperti
yang telah disampaikan di atas, kami tidak akan memberikan cacatan kesimpulan
dari reka ulang ini. Kami beri kesempatan kepada pembaca untuk menemukan
sendiri.
Komentar
Posting Komentar