UMAT ISLAM HARAM DIPIMPIN KAFIR
Pada sebuah postingan di akun facebook terdapat gambar demo penolakan terhadap
pemimpin kafir. Melihat gambar tersebut tampak jelas bahwa foto gambar itu
ditujukan kepada Basuki Tjahaya Purnama, atau sekarang disapa BTP. Dengan kata
lain, gambar foto yang dimuat di laman facebook tersebut mau menggambarkan demo menentang BTP tampil sebagai
pemimpin. Dan postingan tersebut merupakan kenangan 4 tahun lalu.
Namun yang menarik sebenarnya adalah komentar atas postingan
tersebut. Ada seorang muslim menulis, “Benar loh. Emang Haram”. Komentar
ini mau menunjukkan kebenaran dari isi tulisan pada gambar foto postingan, yang
berbunyi “Haram Umat Islam Dipimpin Orang Kafir”. Dapat juga dikatakan bahwa komentar
tadi kembali menegaskan bahwa umat islam haram dipimpin oleh orang kafir.
Siapa itu orang kafir? Dari penjelasan seorang muslim, yang dapat
dibaca pada blog ini, “Siapa Saja Orang Kafir menurut Islam”, orang kafir itu adalah orang yang tidak memeluk
islam. Namun dalam sumber suci umat islam, yakni Alquran, orang kafir itu
adalah orang Kristen, sekalipun di bagian lain dari Alquran orang Kristen
disebut juga sebagai ahlul kitab.
Terlepas dari pertentangan dalam Alquran itu, fokus tulisan ini
hanya pada komentar tadi. “Benar loh. Emang Haram”. Kita tak tahu apakah
komentator menyadari konsekuensi dari tulisannya tersebut. Ini bukan soal
kebenaran, karena kebenarannya sudah pasti. Ini persoalan efek dari kebenaran
tersebut.
Setidaknya ada beberapa konsekuensi dari pernyataan: “Benar loh.
Emang Haram”.
1. Orang islam tak pantas dan tak layak
tinggal di wilayah atau Negara dimana pemimpinnya adalah orang Kristen. Kita
tahu, ada jutaan umat islam di Amerika Serikat, di Jerman dan beberapa Negara
Eropa lainnya. Di Korea Selatan juga ada. Dan jangan lupa, di Papua dan NTT
juga ada. Jadi, jika umat islam berpegang teguh pada ajaran agamanya, mereka
harus angkat kaki dari sana, karena pemimpinnya adalah orang kafir.
2. Orang islam tak pantas dan tak layak
bekerja di perusahaan dimana pemimpinnya adalah orang Kristen. Tak dapat
dipungkiri ada begitu banyak perusahaan yang dipimpin oleh orang Kristen, yang
di mata umat islam dinilai sebagai kafir. Tak sedikit juga pemain sepak bola
dunia yang bermain di klub yang pelatih atau pemilik klub tersebut adalah orang
Kristen. Jika berpegang teguh pada ajaran agama, mereka harus angkat kaki dari
sana, karena pemimpinnya adalah orang kafir. Atau setidaknya umat islam lain
harus mengingatkan. Faktanya, mereka begitu bangga dengan pesepak bola islam,
seperti Zidane, Salah, Ozil, dll. Seharusnya umat islam berdemo untuk
mengingatkan mereka agar tidak mau dipimpin orang kafir.
3. Ini bisa menjadi perhatian serius bagi
para pemimpin pemerintahan dan juga organisasi perusahaan untuk tidak menerima
umat islam di wilayah otoritasnya atau di perusahaannya. Alasannya, umat islam
tidak akan mengikuti perintah atau kebijaksanaan yang telah dibuat. Dengan kata
lain, umat islam akan menjadi penghalang setiap kebijakan dari pemimpin kafir,
karena mereka menolak untuk dipimpin oleh orang kafir. Umat islam di wilayah
pemerintahan atau di perusahaan yang dipimpin orang kafir akan
menyebabkan laju pemerintahan atau perusahaan menjadi tersendat atau malah
mengalami kemunduran. Mungkin ini dasar Negara Myanmar mengusir muslim Rohingya
dari negaranya.
Demikianlah 3 konsekuensi dari komentar tadi. Dari komentar
tersebut dan uraian di atas, semakin jelas bahwa agama islam adalah agama yang
intoleran. Mengenai hal ini, silahkan baca pada tulisan di blog ini dengan
judul “Apakah Islam Itu Toleran”
atau “Refleksi atas Buku Sejarah Teror”.
Komentar
Posting Komentar