SEMUA AGAMA MENGAJARKAN KEBAIKAN
Dalam
perdebatan soal agama di media sosial – kami menilainya lebih ke arah
penghinaan – selalu saja muncul pernyataan seperti ini: “Semua agama mengajarkan kebaikan”. Dapatlah dipastikan bahwa
pernyataan tersebut bertujuan untuk meredam perdebatan, yang memang sudah
mengarah kepada saling hina antar pemeluk agama. Dengan demikian, pernyataan
tersebut mempunyai nilai positif.
Akan
tetapi, menjadi menarik jika pernyataan itu direnungkan dan dikritisi dengan
lebih mendalam. Apabila dikritisi dan direnungkan dengan hati dan budi, maka
akan ditemui bahwa ternyata pernyataan itu bukanlah pernyataan final. Ia tidak
berakhir dengan titik tetapi koma. Artinya, memang tidak salah bila dikatakan bahwa
semua agama di dunia ini mengajarkan kebaikan kepada umatnya, namun itu tidak
sepenuhnya benar, karena masih ada agama yang juga mengajarkan ketidak-baikan
atau kejahatan. Agama itu adalah agama islam.
Memang
benar bahwa agama islam mengajarkan kebaikan, namun ia juga mengajarkan
kejahatan (lawan dari kebaikan itu sendiri). Semua ajarannya itu ditujukan
kepada para pemeluknya. Jadi, umat islam mempunyai kewajiban untuk melaksanakan
apa yang sudah menjadi ajaran agamanya.
Benarkah
islam mengajarkan ketidak-baikan atau kejahatan? Pertama-tama harus diketahui
bahwa sumber utama ajaran islam adalah Alqur'an dan hadis. Alqur'an diyakini
merupakan wahyu Allah SWT yang secara langsung disampaikan kepada nabi Muhammad
SAW. Sedangkan hadis merupakan ajaran berupa perkataan, perbuatan, sikap hidup,
tingkah laku atau perilaku nabi Muhammad SAW. Dasar bahwa semua yang menyangkut
kehidupan dan kepribadian nabi Muhammad dijadikan ajaran adalah karena Muhammad
adalah teladan hidup yang agung.
Berangkat
dari dua sumber inilah kita akhirnya dapat menemukan bahwa ternyata agama islam
mengajarkan juga ketidak-baikan.
1.
Membunuh
orang kafir. Ada banyak wahyu Allah berupa seruan untuk
membunuh orang kafir, orang musyrikin dan juga orang fasik. Umat islam sering
membela bahwa perintah itu merupakan bentuk pembelaan diri. Artinya, orang
islam membunuh orang kafir saat diserang. Akan tetapi, ada wahyu yang tidak
menunjukkan bahwa perintah itu dalam posisi membela diri. Allah SWT ingin
memusnahkan orang kafir sampai ke akar-akarnya. Jadi, pertanyaan kita adalah,
apakah perintah membunuh orang kafir itu ajaran yang baik?
2.
Membunuh
orang murtad. Dalam hadis Bukhari – merupakan salah satu
hadis terpercaya – ada perintah untuk membunuh orang islam yang meninggalkan keislamannya,
alias murtad. Di sana dikatakan bahwa perintah ini bukan hanya sekedar perintah
nabi Muhammad SAW, tetapi juga perintah Allah SWT. Sedangkan dalam Alqur'an dikatakan bahwa nasib orang murtad akan berakhir di api neraka. Karena itu,
pertanyaan kita adalah apakah membunuh orang murtad itu ajaran yang baik?
3.
Membunuh
orang yang menghina Allah SWT dan nabi Muhammad SAW.
Perintah ini dijadikan ajaran untuk membela islam. Cukup terkenal pernyataan
ulama, Buya Hamka, “Jika diam saat agamamu dihina, gantilah bajumu dengan kain
kafan.” Pernyataan Buya Hamka ini menjadi pegangan bagi umat islam untuk
membela agamanya, sekalipun ada juga ulama yang mengatakan bahwa Allah tak
butuh pembelaan. Menjadi pertanyaan kita adalah baikkah ajaran ini?
4.
Menikahi
anak di bawah umur. Nabi Muhammad SAW adalah teladan hidup yang
sempurna. Umat islam diajak untuk meneladaninya. Nah, dalam hadis Bukhari – merupakah salah satu hadis terpercaya –
dikatakan bahwa nabi Muhammad pernah menikahi anak usia 6 tahun. Ini adalah
teladannya yang boleh diikuti umat islam. Pertanyaan kita adalah apakah
menikahi anak usia 6 tahun adalah ajaran yang baik?
5.
Menghina
orang non muslim. Umat islam diajarkan untuk menyebut orang
yang bukan islam dengan sebutan kafir. Kekafiran ini disandang oleh orang non
muslim lantaran mereka tidak menerima Muhammad sebagai nabi, tidak menerima Alqur'an sebagai kitab suci dan tidak percaya kepada Allah SWT. Istilah
‘kafir’ merupakan bentuk penghinaan yang paling hina dalam dunia timur tengah.
Jadi, umat islam diajarkan untuk menghina orang non muslim. Hanya agama islam
saja yang mengkafir-kafirkan orang dari agama lain. Pertanyaannya adalah apakah
ini baik?
6.
Mandi
sekali dalam 7 hari. Umat islam diwajibkan mandi hanya sekali
dalam 7 hari. Kalau biasanya orang mandi 2 kali sehari, ini cukup sekali dalam
7 hari. Hari yang diwajibkan itu adalah hari Jumat. Secara sederhana bisa
dikatakan bahwa dari hari Sabtu hingga Kamis tak perlu mandi; baru hari Jumat
saja mandi (itu pun hanya sekali saja). Ini merupakan kewajiban, yang dikatakan
nabi Muhammad SAW. Perkataan ini terdapat dalam hadis Bukhari, salah satu hadis
terpercaya. Pertanyaan kita adalah apakah kewajiban ini merupakan ajaran yang
baik?
7.
Memusuhi
orang kafir. Umat islam tidak saja diperintahkan untuk
menghina orang kafir, tetapi juga memusuhinya. Perintah ini ada di dalam Alqur'an. Umat islam dilarang menjalin relasi dengan orang kafir, apalagi
memilih orang kafir menjadi pemimpin. Tentulah ajaran ini sulit diterapkan
dalam masyarakat yang majemuk, apalagi di daerah dimana islam sebagai minoritas.
Akan tetapi, itulah ajaran agama islam. Pertanyaan kita adalah apakah ajaran
ini baik?
8.
Memandang
rendah wanita. Ada banyak ajaran, baik dalam Alqur'an maupun dalam hadis, yang merendahkan harkat dan martabat kaum perempuan. Ini
bukan wanita non muslim saja tetapi terutama wanita islam. Agama islam
memandang wanita sebagai biang dosa, karena itu kebanyakan wanita adalah
penghuni api neraka. Wanita dinilai tak pantas menjadi pemimpin, karena bila
demikian maka warga tidak akan makmur. Wanita tak lebih dari sekedar pemuas
nafsu suami, karena itu suami boleh melakukan apa saja demi kepuasannya. Sehelai
rambut wanita, yang dilihat tanpa sengaja oleh pria yang bukan muhrim, bisa
menghantar 2 orang ke neraka. Apakah ajaran tentang kaum wanita ini baik?
Memang umat islam akan mengatakan bahwa ada ajaran islam yang memandang positif
terhadap wanita, tapi apakah pandangan positif itu lantas menghapus pandangan
negatif tadi.
9. Tidak menshalatkan orang yang bersekutu
dengan orang kafir. Alqur'an sudah melarang umat islam untuk
menjalin relasi dengan orang kafir, apalagi memilih orang kafir menjadi
pemimpin. Orang yang melanggar perintah Allah ini masuk ke dalam kategori kaum
fasik atau munafik. Orang-orang tersebut bukan saja akan mendapat siksa yang
pedih dan ditempatkan di neraka, tetapi juga jenasahnya tidak boleh
dishalatkan. Hal ini ada di dalam Alqur'an. Menjadi pertanyaan kita adalah
apakah ini merupakan ajaran yang baik?
SEBENARNYA
masih ada banyak ajaran islam lainnya yang bisa masuk kategori tidak baik.
Sembilan poin di atas sudah membuktikan bahwa ternyata agama islam mengajarkan
ketidak-baikan atau kejahatan. Memang benar bahwa agama islam mengajarkan
kebaikan, namun orang jangan lantas menutup mata pada ajaran ketidak-baikan
ini. Dengan kata lain, selain mengajarkan kebaikan, islam mengajarkan juga
kejahatan. Dan sepertinya hanya islam yang demikian.
Dari
sini kita dapat menyimpulkan bahwa agama islam mengajarkan kebaikan dan juga
kejahatan. Hal ini seakan menegaskan wajah ganda islam. Islam memiliki wajah
malaikat dan juga wajah iblis; wajah kasih sekaligus wajah teroris. Kedua wajah
itu bersumber langsung dari sumber utama ajaran islam, yaitu Alqur'an dan
hadis.
Komentar
Posting Komentar