Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

PAHAMI DULU PERSOALAN WISATA HALAL SEBELUM MENILAI ORANG SALAH PAHAM SOAL WISATA HALAL

BEBERAPA minggu lalu ramai di jagat media sosial diskusi tentang istilah “wisata halal”. Hal ini berangkat dari selentingan dua destinasi wisata Bali dan Danau Toba, yang dilabeli wisata halal. Suara-suara pro kontra pun ramai menghiasi media sosial. Beberapa orang (dari kubu pro ) menilai bahwa mereka yang menolak pelabelan itu telah salah paham soal istilah “wisata halal”. Lalu muncullah penilaian-penilaian aneh lainnya, seperti islam phobia dan intoleran.

TOLERANSI DI BALIK LABEL WISATA HALAL

Dewasa ini sudah lazim kita mendengar istilah “wisata halal”. Ada banyak negara dan daerah wisata, yang pendudukan bukan mayoritas muslim, dilabeli dengan "wisata halal". Dapat dipastikan bahwa istilah tersebut lebih ditujukan kepada umat islam, untuk menjawab kepentingan umat islam. Jadi, tujuannya adalah untuk menarik wisatawan yang beragama islam. Dengan adanya label “wisata halal” dimaksudkan bahwa tempat wisata tersebut layak dan ramah bagi umat islam.

UMAT ISLAM HARAM DIPIMPIN KAFIR

Pada sebuah postingan di akun  facebook  terdapat gambar demo penolakan terhadap pemimpin kafir. Melihat gambar tersebut tampak jelas bahwa foto gambar itu ditujukan kepada Basuki Tjahaya Purnama, atau sekarang disapa BTP. Dengan kata lain, gambar foto yang dimuat di laman  facebook  tersebut mau menggambarkan demo menentang BTP tampil sebagai pemimpin. Dan postingan tersebut merupakan kenangan 4 tahun lalu.

NILAI ORANG KAFIR DI MATA MUSLIM

Sebuah Kisah Seorang pemuda datang menghadap pastor di sakristi usai perayaan ekaristi. Dia meminta waktu untuk bincang-bincang. Sang gembala segera mempersilahkannya duduk di kursi yang ada. Kemudian dimulailah pembicaraan.

INI ALASAN MUI AGAR KASUS USTADZ ABDUL SOMAD TIDAK SAMPAI KE RANAH HUKUM

Ada yang menarik di dalam pusaran permasalahan yang dihadapi oleh Ustaz Abdul Somad (UAS), yang sedang menghadapi tuntutan penghinaan agama atas ceramah keagamaan yang diberikannya 3 tahun lalu di sebuah masjid di Pekanbaru. Yang menarik di sana adalah kehadiran Majelis Ulama Indonesia (MUI), sebagai otoritas islam di Indonesia. MUI tidak hanya terkesan membela UAS, tetapi berusaha agar kasus yang menimpa UAS tidak sampai ke ranah hukum.

INI YANG HARUS DIKETAHUI UMAT ISLAM SOAL KASUS USTADZ ABDUL SOMAD

Kajian islam Ustaz Abdul Somad (UAS) tentang salib orang Kristen, secara khusus katolik, dimana videonya menjadi viral di jagat media sosial, berbuntut tuntutan dari segelintir umat kristiani, baik katolik maupun protestan. Orang-orang ini menilai bahwa UAS telah melakukan penistaan agama Kristen. Karena itu, mereka meminta supaya kasus ini segera diselesaikan di pengadilan, sama seperti dahulu ketika umat islam memperkarakan Basuki Tjahaya Purnama (BTP). Namun bukan lantas berarti tuntutan mereka ini sebagai aksi balas dendam atas apa yang dialami BTP. Aksi tersebut hendak membuktikan apakah benar negara Indonesia ini adalah negara hukum, dimana semua orang sama di muka hukum.

KASUS USTAZ ABDUL SOMAD: PUNCAK GUNUNG ES PENISTAAN AGAMA

Pada tahun 2016, Ustaz Abdul Somad (UAS) mengadakan ceramah keagamaan (tausiyah) di Masjid Annur di Pekanbaru. Saat itu ada seorang wanita mengungkapkan perasaannya ketika melihat salib. Menyikapi persoalan yang diungkapkan wanita itu Sang Ustaz memberikan jawaban, dan dalam jawaban itu terlontar pernyataan “di salib itu ada jin kafir” dan “di dalam patung itu ada jin kafir.” Tanpa disangka, ternyata ada orang yang mem-video-kan acara itu, dan mem- posting -nya di media sosial tahun ini sehingga menjadi viral.

PENGHINAAN AGAMA USTAZ ABDUL SOMAD DAN CERMIN AGAMA ISLAM

Dua tahun lalu kami pernah menurunkan sebuah tulisan yang berjudul “Ujaran Kebencian dalam Islam”. Dalam tulisan itu kami menegaskan betapa sulitnya menangani kasus ujaran kebencian dalam ceramah keagamaan islam. Alasannya adalah bahwa ujaran kebencian itu ada dalam ajaran islam atau merupakan akidah islam. Dengan kata lain, ada akidah islam, yang bila disampaikan dalam ceramah keagamaan, mau tidak mau pasti akan bernuansa kebencian atau penghinaan.

DOKUMEN ABU DHABI DAN KASUS USTAZ ABDUL SOMAD

Pada tanggal 4 Februari 2019 lalu, Paus Fransiskus, pimpinan Gereja Katolik se-dunia, bertemu dengan Imam Besar Al-Azhar, Ahmed el-Tayeb, di Abu Dhabi. Pertemuan itu menghasilkan dokumen persaudaraan sejati demi hidup bersama yang damai. Nama dokumen, yang ditanda-tangani dua tokoh itu adalah Dokumen tentang Persaudaraan Insani demi Perdamaian Dunia dan Hidup Bersama . Untuk singkatnya, dalam tulisan ini kami menggunakan nama Dokumen Abu Dhabi.

KASUS USTAZ ABDUL SOMAD: ADA JIN KAFIR DI KANTOR MUI

Dalam ceramah keagamaan di salah satu masjid di Pekanbaru, yang membuat heboh, Ustaz Abdul Somad mengatakan bahwa malaikat tidak masuk ke dalam rumah jika di dalamnya ada simbol patung. Lebih lanjut UAS mengatakan ada jin kafir di patung. Pernyataan ini dikatakan sebagai aqidah islam. Apa dasarnya?

KASUS USTAZ ABDUL SOMAD BUKTIKAN 3 HAL INI

Ustaz Abdul Somad sedang menghadapi tuntutan atas penghinaan agama. Hal itu berawal dari video ceramahnya, yang berisi kajian agama islam di salah satu masjid di Kota Pekanbaru 3 tahun lalu, muncul di media sosial dan menjadi viral. Dalam ceramah itu UAS menyinggung soal salib orang katolik, yang dikesankan melecehkan atau menghina orang kristen.

SIAPA YANG DIHINA DALAM KASUS USTAZ ABDUL SOMAD?

Publik Indonesia kembali geger setelah muncul video viral Ustaz Abdul Somad (UAS) yang dinilai telah menghina agama Kristen. Ketika beberapa eleman masyarakat dari kelompok agama tertentu mempersoalkan UAS dengan video tersebut, Sang Ustaz membuat pembelaan. Dikatakan bahwa video tersebut merupakan ceramah keagamaan yang disampaikan kepada kalangan terbatas, bukan bersifat publik dan bahwa ceramah itu sudah dilakukan 3 tahun lalu. Sang Ustaz sendiri mengaku dirinya tak salah (jadi, yang disampaikannya itu adalah benar), sehingga tak perlu merasa minta maaf. Justru yang salah adalah yang menyebarkan video itu.

NILAI ORANG KAFIR DI MATA MUSLIM

Sebuah Kisah Seorang pemuda datang menghadap pastor di sakristi usai perayaan ekaristi. Dia meminta waktu untuk bincang-bincang. Sang gembala segera mempersilahkannya duduk di kursi yang ada. Kemudian dimulailah pembicaraan. Ketika merantau di Jakarta, dia bertemu dengan seorang gadis Sunda. Dia tertarik dan lalu melamarnya. Tuntutan dari si gadis dan juga pihak keluarga gadis adalah agar dia masuk islam dulu. Hal ini wajar, karena islam tidak mengenal perkawinan campur. Karena didorong keinginan untuk mendapatkan gadis itu, dia pun akhirnya mengucapkan kalimat syahadatin. Dan dia menjadi mualaf.

UMAT ISLAM HARAM DIPIMPIN KAFIR

Pada sebuah postingan di akun  facebook  terdapat gambar demo penolakan terhadap pemimpin kafir. Melihat gambar tersebut tampak jelas bahwa foto gambar itu ditujukan kepada Basuki Tjahaya Purnama, atau sekarang disapa BTP. Dengan kata lain, gambar foto yang dimuat di laman  facebook  tersebut mau menggambarkan demo menentang BTP tampil sebagai pemimpin. Dan postingan tersebut merupakan kenangan 4 tahun lalu.

MENDALAMI RAHASIA AL-QUR'AN

Tragedi WTC, 11 September 2001, sungguh mengguncang dunia. Pada waktu itu hampir seluruh warga dunia, khususnya warga Kristen Barat menilai keliru agama islam, yaitu sebagai agama teroris. Hal ini didasarkan pada para pelaku peristiwa tersebut, yang semuanya beragama islam. Pada intinya, sejak kejadian itu, pandangan dunia terhadap islam sedikit melenceng. Mulailah muncul istilah islamfobia.

ADA APA DI BALIK KAMPANYE ISLAMFOBIA

Pasca terror di dua masjid di Selandia Baru muncul dua istilah yang terkait dengan aksi terror tersebut. Dua istilah itu adalah islamfobia dan xenofobia. Islamfobia dipahami sebagai ketidak-sukaan atau ketakutan terhadap islam (baik sebagai agama maupun pemeluk), sedangkan xenophobia adalah ketidak-sukaan atau ketakutan terhadap orang-orang dari negara lain, atau yang dianggap asing. Kedua istilah tersebut ditujukan kepada orang non muslim, secara khusus pelaku penembakan brutal terhadap umat islam.

TERORISME SELANDIA BUKAN TERORISME ISLAM

Tanggal 15 Maret 2019 terjadi peristiwa tragis sehingga menjadi hari berkabung bagi warga Selandia Baru. Negeri yang selama ini terbilang aman dan tenang digoncang aksi teror warga negara Australia, negeri tetangga. Uniknya adalah korban semuanya umat muslim yang baru saja menyelesaikan shalat Jumat di masjid Al-Noor, di pinggiran kota Christchurch. Setidaknya ada lebih dari 50 korban tewas akibat aksi biadab tersebut.

UMAT ISLAM WAJIB TOLAK INJIL BARNABAS

Umat Kristen sejak awal percaya pada empat Injil yang disampaikan oleh Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes. Sebaliknya, umat Islam mendakwa bahwa Injil orang Kristiani palsu. Mereka lebih percaya pada injil Barnabas, yang konon ditulis pada abad pertama oleh Rasul Barnabas. Yang mengherankan buku ini muncul pada abad XVIII.

INI DASAR INJIL SEKARANG SUDAH PALSU

Seorang anak kecil (8 tahun) ingin memberikan hadiah ulang tahun untuk ayahnya. Dia tahu kalau ayahnya suka topi. Maka si anak ini, sepulang sekolah, mampir ke toko yang menjual aneka jenis topi. Dia coba pasang ke kepalanya dari satu topi ke topi lain sambil melihat diri di cermin. Akhirnya ia menemukan topi yang pas. Dia minta penjual untuk membungkusnya dengan kertas kado.

PUASA TAPI KEBUTUHAN MENINGKAT

Fenomena yang sering terjadi di masa bulan puasa ini, atau biasa juga dikenal dengan bulan ramadhan, adalah melambungnya harga-harga barang di pasar. Para ibu rumah tangga pada mengeluh. Dan akhirnya semua pihak saling menuding. Ada yang mengatakan pemerintah tidak becus mengurus negara. Ada yang menuduh pedagang bermain; mereka sepertinya menari di atas derita orang lain. Dan sekali lagi, ujung-ujungnya ibu rumah tangga yang menderita, bukan hanya yang muslim, tapi juga umat agama lainnya.

YANG ANEH PADA BULAN RAMADHAN

Bulan Ramadhan dikenal juga sebagai bulan puasa. Sepanjang bulan ramadhan ini, umat islam wajib menjalani ibadah puasa. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, puasa berarti menghindari makan, minum dan lain sebagainya dengan sengaja. Wikipedia mengartikannya sebagai tindakan sukarela dengan berpantang dari makanan, minuman atau keduanya untuk periode waktu tertentu. Dengan kata lain, menolak dari semua makanan dan cairan untuk periode tertentu. Dalam bahasa Arab, puasa itu disebut dengan kata  shoum,  yang artinya menahan diri. Menahan diri dari apa? Salah satunya adalah makanan dan minuman.

PERSOALAN KLASIK DI BULAN RAMADHAN

Tidak lama lagi umat muslim akan memasuki bulan suci ramadhan sebagai persiapan menyambut Hari Raya Idul Fitri. Dalam bulan ramadhan atau bahkan menjelang bulan ramadhan, berita tetap yang selalu menghiasi semua media massa adalah realitas kenaikan harga-harga kebutuhan pokok. Setiap kali menjelang dan sepanjang bulan ramadhan kita selalu melihat, menyaksikan dan mendengar bahwa harga-harga barang, terlebih barang sembako, naik dari biasanya. Kenaikan ini malah berdampak juga pada orang-orang yang sama sekali tidak bersentuhan dengan bulan ramadhan.

TOA DAN SURAH TAHA

Semua masjid pasti mempunyai alat pengeras suara yang biasa disebut TOA. Ada kesan bahwa pengeras suara tersebut dilihat sebagai salah satu atribut doa atau setidaknya sebagai alat bantu bagi umat islam dalam berdoa. Akan tetapi, keberadaan TOA ini bukan tanpa masalah, khususnya bagi umat non muslim. Keberadaan suara yang dihasilkan TOA ini, tidak hanya adzan saja, sungguh dirasakan sangat menggangu ketenangan dan kenyamanan. Ada begitu banyak orang merasa terganggu dengan kebisingan yang dihasilkan dari dalam masjid. Hal ini menimbulkan kesan bahwa doa umat islam menggangu ketenangan dan kenyamanan orang lain. Konyolnya, umat islam justru merasakan kebenaran ajaran imannya, bahwa suara adzan membuat setan-setan gelisah ketakutan (implisit mengatakan umat non muslim adalah setan).

ISLAM, TOA DAN TERORISME

Agama islam sepertinya sudah diidentikkan dengan keberadaan TOA (pengeras suara) di masjid-masjid. Di setiap masjid pasti selalu mempunyai alat pengeras suara itu; soal jumlah dan ukurannya bervariasi. Ada kesan bahwa pengeras suara tersebut sebagai salah satu atribut doa atau setidaknya sebagai alat bantu bagi umat islam dalam berdoa. Karena itu, tidak heran ketika umat islam berdoa selalu terdengar dimana-mana dari pengeras suara tersebut. Yang paling sering adalah adzan.

MUHAMMAD MEMBAWA KEMUNDURAN

Musa, Yesus dan Muhammad adalah tiga tokoh penting dalam tiga agama besar dunia, yaitu Yahudi, Kristen dan Islam. Ketiga agama itu dikenal dengan istilah Agama Samawi. Dapat dikatakan bahwa Musa, Yesus dan Muhammad merupakan peletak dasar religiositas tiga agama tadi. Musa sebagai peletak dasar bagi agama Yahudi, Yesus Kristus bagi kekristenan, dan Muhammad bagi agama Islam. Akan tetapi, tiga agama ini menyatu pada sosok Abraham. Sebagai peletak dasar religiositas, ketiga tokoh tersebut mewakili masanya. Dan kebetulan kehadiran mereka dalam sejarah kehidupan manusia tidaklah sama, namun menunjukkan garis linear. Masing-masing hidup dengan sejarahnya. Musa hidup antara tahun 1527 – 1407 SM, Yesus Kristus hidup sekitar tahun 5 SM – 33 M, dan Muhammad hidup antara tahun 570 – 632 M.

MEMAHAMI PERANG ATAS NAMA AGAMA

Fenomena kekerasan dengan mengatas-namakan agama dan Tuhan menjadi suatu keprihatinan tersendiri bagi Karen Armstrong. Aksi terorisme dan fundamentalisme agama menjadi biang banyak perang di belahan bumi ini, tak terkecuali Israel-Palestina. Keprihatinan Karen Armstrong atas fenomena ini dituangkan dalam buku-bukunya seperti  Jerusalem: One City, Three Faiths  (1996),  Battle for God  (2000) dan juga  Holy War: The Crusades and Their Impact on Today’s World. Buku yang terakhir ini, pertama kali diterbitkan pada tahun 1988 di Inggris (hlm 9). Karen Armstrong mengawali ulasannya dari peristiwa Perang Salib pertama yang diserukan oleh Paus Urbanus II pada tanggal 25 November 1095 (Bab I, hlm 27 – 94). Bagi Karen Armstrong, Perang Salib ini menimbulkan luka dan kebencian yang tak terdamaikan pada tiga agama Samawi ini, yang darinya melahirkan prasangka-prasangka (hlm 12). Karen Armstrong menilai bahwa perang salib berkaitan erat dengan konflik modern dan hubunga...

TERORISME: KAMI SUDAH MUAK

Terorisme tak bisa dipisahkan dari islam . Inilah kesan yang selalu muncul ketika muncul aksi teror. Kalau tindakan tersebut dilakukan pihak lain, orang punya istilah lain. Misalnya, aksi penembakan para pekerja jalan trans Papua bukan dilakukan oleh para teroris melainkan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) atau biasa juga disebut organisasi Papua merdeka (OPM). Apakah ini suatu ketidak-adilan diksi? Di satu sini dapat dikatakan memang demikian, namun di sisi lain tidaklah demikian karena ada pembedanya . Kelompok kriminal bersenjata, tak terkecuali di Papua saja, melakukan aksinya atas dasar kepentingan politik atau ekonomi, sedangkan terorisme mendasarkan perbuatannya pada ajaran agama (silahkan baca Agama sebagai Roh Terorisme ).

REFLEKSI ATAS BUKU SEJARAH TEROR

CUKUP menarik kalau kita membaca buku “ SEJARAH TEROR: Jalan Panjang Menuju 11/9 ”. Buku ini ditulis Lawrence Wright dengan mewawancarai langsung pelaku-pelaku sejarah tersebut, baik dari pihak teroris, Arab maupun Amerika. Ada lebih dari 500 narasumber yang diwawancarai. Karena itu benar apa yang dikatakan  The Wall Street Journal  bahwa buku ini “Didasari riset yang mendalam...”. Membaca buku ini, kita akan dicengangkan betapa ajaran islam dijadikan dasar tindak terorisme. Di banyak halaman buku ini diungkapkan bahwa tindakan yang dilakukan berdasarkan ajaran Al-Qur’an. Lawrence Wright menulis bahwa para tokoh sentral teroris ini adalah juga orang yang teguh berpegang pada agamanya. Mereka mengaku sebagai islami, karena menerapkan ajaran islam. Bahkan ada yang mengatakan bahwa Osama bin Laden merupakan prototipe Muhammad. Karena itulah, menjadi pertanyaan kita:  bagaimana bisa seseorang yang religius sekaligus juga teroris . Tapi itulah yang terjadi.

TAK MUNGKIN BISA MEMBASMI TERORISME

Kamus Besar Bahasa Indonesia Online mendefinisikan terorisme sebagai penggunaan kekerasan untuk menimbulkan ketakutan dalam usaha mencapai tujuan. Sedangkan Wikipedia mengartikan terorisme sebagai serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan membangkitkan perasaan teror terhadap sekelompok masyarakat. Berbeda dengan perang, terorisme tidak tunduk pada tata aturan perang.

AGAMA ADALAH ROH TERORISME

Sejak kerusuhan di Mako Brimob Kelapa Dua, 9 Mei lalu, sejumlah aksi terorisme terjadi secara simultan. Tanggal 12 Mei ada aksi teroris di Cianjur, di tiga lokasi gereja di Surabaya, dan di Sidoarjo. Keesokan harinya Surabaya kembali diguncang aksi teror. Kali ini terjadi si Malpotabes Surabaya. Hingga sehari menjelang Bulan Suci Ramadhan, masih terjadi beberapa aksi teror di daratan Sumatera.